Paul Dirac : Si Jenius Dalam Sejarah Fisika
19 November 2008Lebih dari seratus tahun yang lalu, tepatnya pada 8 Agustus 1902, lahirlah seorang anak yang diberi nama Paul Andrien Maurice Dirac di Bristol Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak yang bernama Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan besar Inggris yang namanya dapat disejajarkan dengan Newton, Thomson, dan Maxwell. Melalui teori kuantumnya yang menjelaskan tentang elektron, Dirac menjelma menjadi fisikawan ternama di dunia dan namanya kemudian diabadikan bagi persamaan relativistik yang dikembangkannya yaitu persamaan Dirac. Tulisan ini dibuat untuk mengenang kembali perjalanan kariernya yang cemerlang dalam bidang fisika teori.
Dirac
kecil tumbuh dan besar di Bristol. Ayahnya yang berasal dari Swiss
bernama Charles lahir di kota Monthey dekat Geneva pada tahun 1866 dan
kemudian pindah ke Bristol Inggris, untuk menjadi guru bahasa Prancis di
Akademi Teknik Merchant Venturers. Ibunya bernama Florence Holten,
wanita yang lahir di Liskeard pada tahun 1878 dan menjadi pustakawan di
kota Bristol. Ayah dan Ibu Dirac menikah di Bristol pada tahun 1899 dan
memiliki tiga orang, anak dua laki-laki (dimana Paul adalah yang lebih
muda) dan seorang perempuan. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dan
sekolah teknik, Paul Dirac melanjutkan studi di Jurusan teknik elektro
Universitas Bristol pada tahun 1918 untuk belajar menjadi insinyur
teknik elektro. Pilihannya ini diambil berdasarkan anjuran ayahnya yang
menginginkan Paul mendapatkan pekerjaan yang baik.
Dirac
menyelesaikan kuliahnya dengan baik, tetapi dia tidak mendapatkan
pekerjaan yang cocok paska berkecamuknya perang dunia pada saat itu.
Keinginannya adalah pergi ke Universitas Cambridge untuk meperdalam
matematika dan fisika. Dia diterima di akademi St John Cambridge pada
tahun 1921, tetapi hanya ditawarkan beasiswa yang tidak memadai untuk
menyelesaikan kuliahnya. Untungnya dia sanggup mengambil kuliah
matematika terapan di Universitas Bristol selama dua tahun tanpa harus
membayar uang kuliah dan tetap dapat tinggal di rumah. Setelah itu pada
tahun 1923 dia berhasil mendapatkan beasiswa penuh di akademi St John
dan dana penelitian dari Departemen perindustrian dan sains, tetapi dana
inipun belum bisa menutupi jumlah biaya yang diperlukan untuk kuliah di
Cambridge. Pada akhirnya Paul Dirac berhasil mewujudkan keinginannya
kuliah di Akademi St John karena adanya permintaan dari pihak
universitas. Di Cambridge Paul Dirac mengerjakan semua pekerjaan
sepanjang hidupnya sejak kuliah paska sarjananya pada tahun 1923 sampai
pensiun sebagai profesor (lucasian professor) pada tahun 1969. Dirac
membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan beasiswa yang diberikan
pihak universitas untuk kuliah di Cambridge.